Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepadatan Lalat pada Warung Makan di Wilayah Kecamatan Saketi 2022

Authors

  • Heny Sasmita Universitas Mathla'ul Anwar
  • Erma Noor Wahyuningsih Universitas Mathla'ul Anwar
  • Agam Kurniawan Universitas Mathla'ul Anwar
  • Siti Nur Ramdaniati Universitas Mathla'ul Anwar
  • E.Egriana Handayani Universitas Mathla'ul Anwar
  • Ucu Wandi Somantri Universitas Mathla'ul Anwar
  • Lambang Satria Himawan Universitas Mathla'ul Anwar

DOI:

https://doi.org/10.55606/jikki.v3i2.6561

Keywords:

Fly Density, Food Stall, Sanitation

Abstract

Disease vector refers to an organism that transmits pathogenic viruses, bacteria, or parasites from one host to another. The aim of this study is to identify the factors associated with the density level of flies at food stalls in the Saketi Subdistrict, Pandeglang Regency. This type of research is Analytical Survey using a Cross-Sectional Survey approach through observation. The population consists of 32 food stalls in the Saketi Subdistrict. The sampling technique used is non-probability sampling with a total sampling method. The research findings are as follows There is no relationship between the availability of clean water and the fly density level at food stalls (p=0.688; RP=0.6; 95%CI 0.531–0.864). There is no relationship between the wastewater drainage system and the fly density level at food stalls (p=0.467; RP=0.5; 95%CI 0.105–2.526). There is a relationship between toilet conditions and the fly density level at food stalls (p=0.050; RP=0.11; 95%CI 0.012–1.032). There is no relationship between dishwashing facilities and the fly density level at food stalls (p=0.128; RP=0.2; 95%CI 0.049–1.222). There is no relationship between the condition of garbage bins and the fly density level at food stalls (p=0.712; RP=1.4; 95%CI 0.321–6.493). There is a relationship between humidity and the fly density level at food stalls (p=0.021; RP=8.5; 95%CI 1.430–51.362). There is no relationship between temperature and the fly density level at food stalls (p=0.636; RP=0.6; 95%CI 0.210–4.421).

References

Adriani Ulfah. (2019). Hubungan fasilitas sanitasi dasar dengan tingkat kepadatan lalat pada rumah makan di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung [Skripsi, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang]. Program Studi Kesehatan Lingkungan.

Budiman, S., & Suyono. (2010). Ilmu kesehatan masyarakat dalam konteks kesehatan lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Butler, J. F., Garcia-Maruniak, A., Meek, F., & Maruniak, J. E. (2010). Wild Florida house flies (Musca domestica) as carriers of pathogenic bacteria. Florida Entomologist, 93(2), 218–223.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2001). Pedoman teknis pemberantasan lalat. Jakarta: Ditjen PPM dan PL, Depkes RI.

Dinas Kesehatan Provinsi Banten. (2020). Profil kesehatan Provinsi Banten tahun 2020. Serang: Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

Iqbal, W., Malik, M. F., Sarwar, M. K., Azam, I., Iram, N., & Rashda, A. (2014). Role of housefly (Musca domestica, Diptera; Muscidae) as a disease vector: A review. Journal of Entomology and Zoology Studies, 2(2), 159–163.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2003). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Profil kesehatan Indonesia tahun 2020. Jakarta: Kemenkes RI.

Masyudi. (2018). Pengaruh sanitasi dasar terhadap kepadatan lalat pada warung makan di Kecamatan Tangan-Tangan Aceh Barat Daya [Skripsi, Universitas Serambi Mekah]. Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Masyuhda, M., Hestianingsih, R., & Rahadian, R. (2017). Survei kepadatan lalat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Jatibarang tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5, 560–569.

Mundiatun, D. (2018). Sanitasi lingkungan (Pendidikan lingkungan hidup). Yogyakarta: Gava Media.

Oihuwal, T., & Sutrisna. (2012). Gambaran higiene dan sanitasi kantin kampus di lingkungan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar [Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar]. Diakses dari https://repositoriuin-alaudin.ac.id

Rejeki, S. (2015). Sanitasi, higiene dan kesehatan keselamatan kerja (K3). Bandung: Rekayasa Sains.

Sabarguna, B. S. A. K. (2011). Sanitasi makanan dan minuman menuju peningkatan mutu efisiensi rumah sakit. Jakarta: Salemba Medika.

Saramani, I. (2013). Gambaran higiene dan sanitasi kantin sekolah (Studi banding SMPN perkotaan dan SMPN pedesaan) [Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar]. Diakses dari https://repositorouin-alaudin.ac.id

Sarwar, M. (2015). Insect vectors involving in mechanical transmission of human pathogens for serious diseases. International Journal of Bioinformatics and Biomedical Engineering, 1, 300–306.

Sembel, D. T. (2009). Entomologi kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.

Sucipto, C. (2012). Vektor penyakit tropis. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Sumantri. (2010). Kesehatan lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Downloads

Published

2023-07-31

How to Cite

Heny Sasmita, Erma Noor Wahyuningsih, Agam Kurniawan, Siti Nur Ramdaniati, E.Egriana Handayani, Ucu Wandi Somantri, & Lambang Satria Himawan. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepadatan Lalat pada Warung Makan di Wilayah Kecamatan Saketi 2022. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 3(2), 258–276. https://doi.org/10.55606/jikki.v3i2.6561

Similar Articles

<< < 1 2 

You may also start an advanced similarity search for this article.