Informasi Elektronik Sebagai Alat Bukti dalam Perkara Perdata di Pengadilan
DOI:
https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v5i4.7482Keywords:
Electronic Evidence, EvidenceAbstract
Evidence plays an important role in evidence in the settlement of cases in court proceedings in civil cases. In civil law and litigation, evidence is very important because civil procedural law seeks formal truth only based on the evidence submitted by the parties in litigation in court. With technological advances, it also affects the applicable legal order, one of which is the addition of evidence, namely electronic evidence such as electronic information and electronic documents. The Civil Code even in its acar law book does not clearly regulate this electronic evidence, the regulation of electronic evidence is clearly regulated in the Electronic Information and Transaction Law (ITE). So that there are still many questions about the position and strength of electronic evidence in the settlement of cases in court such as civil cases.
References
Adiva Nurfauzi, Dkk. (2024). Pembuktian dan alat bukti dalam perkara hukum acara perdata di pengadilan guna menegakan kepastian hukum. Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 1(4), 2449. https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/mister/index
Afriana, A., et al. (2022). Batasan asas hakim pasif dan aktif pada peradilan perdata. Jurnal Bina Mulia Hukum, 7(1), 142–154. https://jurnal.fh.unpad.ac.id/index.php/jbmh/article/view/1078
Agnesia, A. (2010). Kekuatan pembuktian perjanjian yang dibuat secara elektronik pada pengadilan perdata berdasarkan Herziene Indonesisch Reglement (HIR) jo Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik [Skripsi, Fakultas Hukum Unpad].
Ahmad Fauzi, & Ismail Koto. (2022). Perlindungan hukum bagi konsumen yang telah dilangggar haknya melalui jalur litigasi dan non-litigasi. Jurnal Yuridis, 9(1). https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/Yuridis/article/view/3963
Alexander, Dkk. (2023). Kedudukan alat bukti elektronik dalam perkara perdata pada putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 599/Pdt.G/2016/PN.Mdn. Doctoral Dissertation, Universitas Jambi, 2. https://journal.uii.ac.id/psha/article/download/34024/16718/112819?__cf_chl_tk=aT9XBpW4iFvLeRNMvl2CqX8Szrj.6q4vlZ8L9uJEAh0-1719596635-0.0.1.1-6953
Alfitra. (2011). Hukum pembuktian dalam beracara pidana, perdata, korupsi di Indonesia. Raih Asa Sukses (Penebar Swadya Grup).
Baried, R. R. (n.d.). Penggunaan alat bukti elektronik dan problematikanya dalam sengketa perdata di pengadilan. Prosiding Seminar Hukum Aktual, 2(2), 16. https://journal.uii.ac.id/psha/article/download/34024/16718/112819?__cf_chl_tk=aT9XBpW4iFvLeRNMvl2CqX8Szrj.6q4vlZ8L9uJEAh0-1719596635-0.0.1.1-6953
Dew, M. M. (2024). Penggunaan alat bukti elektronik dalam menyelesaikan sengketa hukum perdata di Indonesia. MANDUB: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora, 2(3), 292–302. https://journal.staiypiqbaubau.ac.id/index.php/Mandub/article/view/1416
Effendie, B., Tasmin, M., & Chodari, A. (1999). Surat gugat dan hukum pembuktian dalam perkara perdata. Citra Aditya Bakti.
Evi. (2021). Kekuatan pembuktian suatu surat pernyataan bermaterai dalam sengketa keperdataan di pengadilan. Morality: Jurnal Ilmu Hukum, 7(1), 99. https://media.neliti.com/media/publications/515818-none-69609469.pdf
Fahri, H. (2021). Peradilan Islam; Historisitas konsep alat bukti dan relevansinya dalam penegakan keadilan di era modern. Jurnal Studi Keislaman, 11(1), 42. https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/alhikmah/article/view/3625/2568
Fakhriah, E. L. (2014, Februari). Makalah kedudukan bukti elektronik sebagai alat bukti di pengadilan setelah berlakunya Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Kedudukan-BuktiElektronik.pdf
Fakhriah, E. L. (2015). Perkembangan alat bukti dalam penyelesaian perkara perdata di pengadilan menuju pembaruan hukum acara perdata. Jurnal Hukum Acara Perdata Adhaper, 1(2), 135–153. https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=NcDGHHMAAAAJ&citation_for_view=NcDGHHMAAAAJ:u5HHmVD_uO8C
Fakhriah, L. (2013). Bukti elektronik dalam sistem pembuktian perdata (2nd ed.). PT Alumni.
Firmansyah, A. W., Dkk. (2022). Perkembangan kedudukan dan kekuatan bukti elektronik dalam sistem pembuktian perdata. Amanna Gappa, 30(1), 66. https://journal.unhas.ac.id/index.php/agjl/article/view/22163/8531
Gelombang Online dalam Perkembangan Hukum. (n.d.). Mahkamahagung.go.id. Retrieved February 12, 2025, from www.mahkamahagung.go.id
H. Hasim. (n.d.). Makna norma 171 HIR/308 RBg, terikat koridor Pasal Pasal 76 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama (Analisis pembuktian dalam putusan perceraian). https://pa-malangkab.go.id/arsip/images/leb/maknanormapasal171.pdf
Hamzah, A. (1986). Kamus hukum. Ghalia Indonesia.
Harahap, M. Y. (1997). Beberapa tinjauan tentang permasalahan hukum, buku kesatu. Citra Aditya Bakti.
Harahap, M. Y. (2012). Pembahasan permasalahan dan penerapan KUHAP: Pemeriksaan sidang pengadilan, banding, kasasi, dan peninjauan kembali (13th ed.). Sinar Grafika.
Herziene Indonesische Reglement (HIR). (n.d.).
Journal Articles & Internet Sources
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (n.d.). Retrieved June 18, 2024, from https://kbbi.web.id/penelitian/
Ketua Mahkamah Agung Luncurkan Apli kasi E-Court. (n.d.). Mahkamahagung.go.id. Retrieved February 12, 2025, from www.mahkamahagung.go.id
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). (n.d.).
Lubis, F. (2024). Peran dan fungsi alat bukti elektronik dalam hukum acara perdata. Jurnal Hukum dan Kebijakan Publik, 6(3), 6.
Mahkamah Syari’yah Aceh. (n.d.). Alat bukti pengakuan dan nilai pembuktiannya dalam persidangan. https://ms-aceh.go.id/data/materi_bimtek/ALAT%20BUKTI%20PENGAKUAN.pdf
Marzuki, P. M. (2005). Penelitian hukum. Prenada Media Group.
Mertokusumo, S. (1993). Hukum acara perdata Indonesia (4th ed.). Liberty.
Mertokusumo, S. (2002). Hukum acara perdata Indonesia (6th ed.). Liberty.
Muhammad, A. K. (2000). Hukum acara perdata di Indonesia. PT Citra Aditya Bakti.
Muhammad, A. K. (2004). Hukum dan penelitian hukum. PT Citra Aditya Bakti.
Muntasir. (n.d.). Kedudukan alat bukti elektronik dalam hukum acara perdata. https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/kedudukan-alat-bukti-elektronik-dalam-hukum-acara-perdata
Nasution, B. J. (2008). Metode penelitian ilmu hukum. CV. Mandar Maju.
Pasal 1 ayat (4) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. (n.d.).
Pasal 1 Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik. (n.d.).
Pasal 1866 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. (n.d.).
Pasal 1915 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. (n.d.).
Ramil, A. M. (2007). Menuju kepastian hukum dibidang informasi dan transaksi elektronik. Departemen Komunikasi dan Informasi.
Rechtreglement Voor de Buitengewesten (RBg). (n.d.).
Ridho, M. (2022). Analisis yuridis dokumen elektronik hasil pengecekan sertifikat sebagai alat bukti dalam sistem pembuktian di Indonesia. Jurnal Notarius, 1(2), 229. https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/notarius/article/view/13987
Rizan, L. S., Dkk. (2022). Analisis yuridis kedudukan dan kepastian hukum alat bukti elektronik dalam pemeriksaan perkara perdata. Jurnal Pro Hukum, 11(5), 3. https://journal.unigres.ac.id/index.php/JurnalProHukum/article/view/2259/1662
Rum, G. W. (2025). Penggunaan alat bukti elektronik dalam sistem peradilan perdata. Jurnal Multidisiplin Ilmu Akademik, 2(1), 45, 64. https://doi.org/10.61722/jmia.v2i1.315
Sitompul, J. (2012). Cyberspace, cybercrimes, cyberlaw: Tinjauan aspek hukum pidana. Tatanusa.
Soekanto, S. (1986). Pengantar penelitian hukum. UI Press.
Soekanto, S., & Mamudji, S. (1995). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat (4th ed.). Raja Grafindo Persada.
Soesilo, R. (1995). RIB/HIR dengan penjelasan. Politeia.
Sondakh, E. (2019). Kekuatan bukti sumpah dalam praktek peradilan perdata. Lex Privatum, 7(1), 85. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/25872
Soroinda, D. L., Dkk. (2022). Kekuatan pembuktian alat bukti elektronik dalam hukum acara perdata. Jurnal Hukum & Pembangunan, 52(2), 386. https://doi.org/10.21143/jhp.vol52.no2.3344
Subekti, R. (1991). Hukum pembuktian. Pradnya Paramita.
Subekti, R. (2007). Hukum pembuktian. Pradnya Paramita.
Sudarsono. (2007). Kamus hukum. PT Rineka Cipta.
Sunggono, B. (2010). Metode penelitian hukum. Raja Grafindo Persada.
Supandi. (2019). Modernisasi peradilan tata usaha negara di era revolusi industri 4.0 untuk mendorong kemajuan peradaban hukum Indonesia. Undip Press.
Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Dokumen Elektronik sebagai Kelengkapan Permohonan Kasasi dan Peninjauan Kembali. (n.d.).
Sutianto, R., & Oeripkartawinata, I. (2002). Hukum acara perdata dalam teori dan praktek. Bandar Maju.
Taqiyya, S. A. (2021, August 18). Syarat dan kekuatan hukum alat bukti elektronik. Hukumonline.com. https://www.hukumonline.com/klinik/a/syarat-dan-kekuatan-hukum-alat-bukti-elektronik-cl5461/
Teguh Samudera, S. H. (1992). Hukum pembuktian dalam acara perdata. Alumni Bandung.
Trio Yusandy. (2019). Kedudukan dan kekuatan pembuktian alat bukti elektronik dalam hukum acara perdata Indonesia. Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora, 7(4), 645. https://ojs.serambimekkah.ac.id/serambi-akademika/article/view/1522/1212
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. (n.d.). Tinjauan umum tentang UU NO. 11 Tahun 2008 tentang ITE. https://repository.uin-suska.ac.id/16138/7/7.%20BAB%20II.pdf
Yusup, P. M., & Subekti, P. (2010). Teori dan praktek penelusuran informasi (informasi retrieval). Kencana Prenada Media Group.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.