Alasan Pembenar Korban yang Melakukan Tindak Pidana Perspektif Teori Pertanggungjawaban Pidana

Authors

  • Justika Hairani Universitas Negeri Semarang
  • Ali Masyhar Universitas Negeri Semarang
  • Cahya Wulandari Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v5i3.6560

Keywords:

Justifying Grounds, Victims, Criminal Act, Criminal Liability

Abstract

This article explores the concept of justifying grounds (alasan pembenar) in the context of victims who commit criminal acts, analyzed through the lens of criminal liability theory. Under Indonesian criminal law, criminal liability requires the existence of an unlawful act; however, certain conditions may negate the unlawful nature of such acts, one of which includes justifying grounds. The focus of this article is to examine situations in which victims engage in criminal behavior as a response to threats or assaults they have experienced, such as in cases of self defense or coercion. The research employs a normative legal approach by analyzing statutory regulations and legal doctrines. The findings indicate that the application of justifying grounds can exempt victims from criminal liability if their actions meet specific criteria outlined in the Indonesian Penal Code (KUHP), particularly Articles 48 and 49. The article underscores the importance of a contextual approach in the application of criminal law and highlights the need for caution among law enforcement authorities when evaluating cases in which victims become perpetrators, in order to uphold justice and ensure balanced legal protection.

References

Andriani, A. (2022). Pertanggungjawaban pidana bagi korban kejahatan begal yang melakukan pembelaan diri secara darurat. Ta'zir: Jurnal Hukum Pidana, 6(1), 1–13.

Fuady, M. (1997). Hukum bisnis (Buku ke-empat). PT. Citra Aditya Bhakti.

Julaiddin, & Prayitno, R. (2020). Penegakan hukum bagi pelaku tindak pidana pembunuhan dalam pembelaan terpaksa. Unes Journal of Swara Justisia, 4(1), 33–38.

Kila, F., Sugiartha, I. N. G., & Ujianti, N. M. P. (2023). Pertanggungjawaban pidana tanpa sifat melawan hukum dalam perspektif pembaharuan hukum pidana. Jurnal Konstruksi Hukum, 4(1), 28–34.

Lendo, D. J. A. (2018). Perbuatan menghilangkan nyawa orang lain karena alasan pembenar sesuai dengan Pasal 49 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Lex Crimen, 7(2).

Masyhar, A. (2024). Hukum pidana: Kajian berdasar UU No. 1 Tahun 2023 (Edisi revisi). Unnes Press.

Simamora, T. S., & Adhari, A. (2023). Batasan pelaksanaan perintah jabatan sebagai alasan pembenar dalam syarat pemidanaan. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10(2), 506–519.

Utoyo, M., Afriani, K., Rusmini, R., & Husnaini, H. (2020). Sengaja dan tidak sengaja dalam hukum pidana Indonesia. Lex Librum: Jurnal Ilmu Hukum, 1, 75–85.

Zanuard, D. (2015). Alasan penghapus pidana bagi korban yang melakukan tindak pidana karena dipaksa dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Unpublished doctoral thesis, Brawijaya University).

Downloads

Published

2025-06-20

How to Cite

Justika Hairani, Ali Masyhar, & Cahya Wulandari. (2025). Alasan Pembenar Korban yang Melakukan Tindak Pidana Perspektif Teori Pertanggungjawaban Pidana . Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 5(3), 182–190. https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v5i3.6560