Mekanisme Perlindungan Korban Kekerasan Seksual Pondok Pesantren Yayasan Manarul Huda Bandung

Authors

  • Gita Raudhah R.A Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • Muliasa Insani Candra Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • Qurratu Aini Aprilia Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • David Nugraha Saputra Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v5i1.6050

Keywords:

Child Protection, Islamic Boarding School, Sexual Violence

Abstract

This study aims to explore the protection mechanisms for victims of sexual violence in Islamic boarding schools, with a special focus on the tragic case that occurred at the Yayasan Manarul Huda Islamic Boarding School in Bandung. Between 2016 and 2021, 13 female students were victims of sexual violence by the boarding school owner, and nine of them gave birth to children. This case highlights the weakness of the protection system in Islamic boarding schools and the imbalance in power relations between kyai and students. This study uses a qualitative approach through a literature study method to analyze legal documents, journals, and relevant reports related to child protection and sexual violence in religious educational institutions. The results of the study indicate that the main factors that exacerbate the situation are the lack of a safe reporting mechanism, the lack of technical regulations governing child protection in Islamic boarding schools, and a patriarchal culture that silences the voices of victims. This study also found the importance of the involvement of families, communities, and state institutions in building a preventive, responsive, and curative child protection system. Recommendations include the formation of internal policies in Islamic boarding schools, the establishment of a child protection task force, and active cooperation with external institutions such as the Ministry of Religion and the Indonesian Child Protection Commission. A confidential reporting system and regular training are needed for all parties in the Islamic boarding school to create a safe and dignified learning environment.

References

Aziz, H. F., Akbar, F. D. A., Jennyka, I., Yasmin, A., & Noor, A. M. (2023). Sexually harassment in boarding schools and universities: Study of the relationship between perpetrator and victims.

Fadhlillah, M. R., Susilowati, R., Kalyana, L., Humulhaer, S., & Pangestu, A. (2022). Sosialisasi gerakan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat dan tindak pidana kekerasan seksual di Kelurahan Kunciran Indah Kota Tangerang.

Faozi, S., Megawati, W., Listyorini, D., & Andraini, F. (2021). Penanggulangan kekerasan seksual dengan perlindungan korban melalui putusan pengadilan, pemanfaatan media sosial, kebijakan tanpa pemidanaan. Jurnal Dinamika Hukum.

Habu, S. N., Puluhulawa, M. R. U., & Puluhulawa, J. (2023). Efektivitas pemeriksaan anak korban kekerasan seksual dalam persidangan.

Harefa, K. (2025). Dengan kekerasan kepada anak di bawah umur dalam perspektif hak azasi manusia (Studi Putusan Nomor 5642 K/PID.SUS/2022/PT.BDG), 4(1).

Malihah, E., Komariah, S., Munggaran, R. A., Utami, L., Rizkia, A. A. K., & Yusup, A. (2023). Pemberdayaan perempuan berbasis Feminist Rapid Response Research (FRRR) dalam advokasi meminimalisir tindak kekerasan seksual, 6(2).

Manao, L. M. (2024). Mekanisme penerapan restitusi sebagai korban tindak kejahatan persetubuhan terhadap anak, 3(1).

Rafli, D. Y., & Susanti, H. (2022). Tinjauan sosiologis terhadap pelaku kekerasan seksual ditinjau dari perspektif hak asasi manusia. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 6(2), 339–350. https://doi.org/10.22437/titian.v6i2.22054

Ramadhan, M. D., & Soeskandi, H. (2023). Perlindungan hukum yang diberikan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren.

Rodiyah, N. M. (2021). Implementasi kebijakan Menteri Agama dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di asrama santri Bilqolam.

Rosadi, K., & Malihah, N. (2024). Pendidikan Agama Islam dalam pencegahan perundungan pada pondok-pondok pesantren di Indonesia, 1.

Sihotang, R. D., Miharja, M., & Huda, M. (2022). Penerapan pertimbangan hakim dalam Putusan No.989/PID.SUS/2021/PN.Bdg perkara atas tuntutan jaksa penuntut umum dalam kasus kekerasan seksual pada anak dalam perspektif peradilan anak. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(6), 1678–1689. https://doi.org/10.54371/jiip.v5i6.554

Simangunsong, M., Hermayani, D., & Nuraini, A. J. (2022). Perlindungan hukum terhadap korban pelecehan seksual di pondok pesantren yang terjadi di Kota Balikpapan, 4.

Wilujeng, R. N. A., Nurhadi, N., & Astutik, D. (2024). Penguatan jaringan aliansi inklusi dalam mengadvokasi kasus kekerasan seksual di Pesantren Ploso Jombang.

Yamani, U. K., Gunawan, W., & Fedryansyah, M. (2023). Konstruksi sosial kekerasan seksual pada anak di Pondok Pesantren Manarul Huda Kota Bandung. Jurnal Ilmiah Global Education, 4(3), 1600–1612. https://doi.org/10.55681/jige.v4i3.1128

Downloads

Published

2025-05-24

How to Cite

Gita Raudhah R.A, Muliasa Insani Candra, Qurratu Aini Aprilia, & David Nugraha Saputra. (2025). Mekanisme Perlindungan Korban Kekerasan Seksual Pondok Pesantren Yayasan Manarul Huda Bandung. Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 5(1), 444–457. https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v5i1.6050