Introduksi Compulsory Education Dengan Metode Voorlicting Sebagai Upaya Pencegahan Bullying Di SDN 212 Harapan

Authors

  • Dini Dwi Rai Anggraeni Universitas Pendidikan Indonesia
  • Salman Zakariya Dahlan Universitas Pendidikan Indonesia
  • Indy Farida Putri Universitas Pendidikan Indonesia
  • Dian Aulia Mareti Universitas Pendidikan Indonesia
  • Maulia Depriya Kembara Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v4i2.3235

Keywords:

Bullying, Compulsory education, Voorlichting

Abstract

The rise of bullying cases that occur in Indonesia and the many cases of children dropping out of school are the reasons researchers take the topic of the importance of compulsory education for children in Indonesia as a prevention of bullying. Using a qualitative method with an in-depth approach through interviews, observation and counseling conducted to 40 elementary school students in the Bandung area. In-depth interviews were conducted with students who experienced bullying and 2 teachers as guardians of students. Researchers get the results of children in the school already know the meaning of bullying but sadly there are still children who are victims of bullying, some victims get bullying because of physical limitations. After conducting counseling, there was a significant change, including students knowing the importance of avoiding bullying.

References

Amanah, S. (2007). Makna penyuluhan dan transformasi perilaku manusia. Jurnal Penyuluhan, 3(1). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v3i1.2152

Checchi, D. (2006). The economics of education: Human capital, family background and inequality. Cambridge University Press.

Dea Pitaloca, N., Khaerunisa Anrose, N. I., Daniswara, N. A., & Kembara, M. D. (2023). Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam menanggulangi pelecehan seksual di lingkungan masyarakat. Garuda: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Filsafat, 1(2), 97–105. https://doi.org/10.59581/jpkf-widyakarya.v1i2.399

Dewi, P. Y. A. (2020). Perilaku school bullying pada siswa sekolah dasar. Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar, 1(1), 39-48. https://doi.org/10.55115/edukasi.v1i1.526

Fadhilah, T. N., Handayani, D. E., & Rofian, R. (2019). Analisis pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 2(2), 249-255. https://doi.org/10.23887/jp2.v2i2.17916

Yanuar, G. F., Kembara, M. D., Rodihati, R., & Hakim, S. A. N. (2023). Pengetahuan pelajar tentang nilai-nilai Pancasila untuk mempertahankan ideologi negara. Garuda: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Filsafat, 1(1), 55–69. https://doi.org/10.59581/jpkf-widyakarya.v1i2.379

Jannah, H. M., Qolbi, I. N., Fuadi, N. N., & Kembara, M. D. (2023). Korelasi penegakkan etika Pancasila dalam mengatasi kasus kekerasan seksual di kampus. Garuda: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Filsafat, 1(2), 76–88. https://doi.org/10.59581/jpkf-widyakarya.v1i2.388

Hasanah, Y. M., & Jabar, C. S. A. (2017). Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota Yogyakarta. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 5(2), 228-239. https://doi.org/10.21831/amp.v5i2.8546

Billah, H. U., Yunita, M. A., Pratama, M. A., & Kembara, M. D. (2023). Kesadaran ber Pancasila dalam mempertahankan identitas nasional. Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia, 1(2), 113-121. https://doi.org/10.55606/jubpi.v1i2.1373

Jansen, P. G. (2017). Voorlichting gezond gedrag. Retrieved from https://www.socialevraagstukken.nl/voorlichting-gezond-gedrag/

Marhaely, S., Purwanto, A., Aini, R. N., Asyanti, S. D., Sarjan, W., & Paramita, P. (2024). Literature review: Model edukasi upaya pencegahan bullying untuk sekolah. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(1), 826-834. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.25398

Muliasari, N. A. (2019). Dampak perilaku bullying terhadap kesehatan mental anak (Studi kasus di MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo). IAIN Ponorogo.

Putri, N. N. A., Avianika, K. A., & Kembara, M. D. (2023). Peran Pancasila sebagai upaya membangun etika anak berkebutuhan khusus di masyarakat. Garuda: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Filsafat, 1(2), 89–96. https://doi.org/10.59581/jpkf-widyakarya.v1i2.389

Rothbard, M. N. (1979). Education: Free and compulsory. Ludwig von Mises Institute.

Russell, G. D. (2008). Book review: Bohm, R. M., & Walker, J. T. (2006). Demystifying crime and criminal justice. Oxford, UK: Oxford University Press. Criminal Justice Review, 33(1), 106-108.

Seel, N. M., Lehmann, T., Blumschein, P., & Podolskiy, O. A. (2017). Instructional design for learning: Theoretical foundations. Springer.

Smith, A., & Jones, B. (2018). Understanding qualitative research methods: An exploratory study. Journal of Social Sciences, 10(2), 123-137.

Wibowo, H., Fijriani, F., & Krisnanda, V. D. (2021). Fenomena perilaku bullying di sekolah. Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 1(2), 157-166.

Published

2024-05-30

How to Cite

Dini Dwi Rai Anggraeni, Salman Zakariya Dahlan, Indy Farida Putri, Dian Aulia Mareti, & Maulia Depriya Kembara. (2024). Introduksi Compulsory Education Dengan Metode Voorlicting Sebagai Upaya Pencegahan Bullying Di SDN 212 Harapan. Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 4(2), 130–139. https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v4i2.3235